Ekowisata Mangrove Wonorejo

Berbicara mengenai destinasi wisata, setiap orang pasti memiliki pilihan masing-masing. Beberapa cenderung lebih memilih wisata alam seperti pantai atau daerah dataran tinggi. Beberapa yang lain mungkin lebih suka dengan wisata kota dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah serta landmark-landmark yang ada di kota tersebut. Yang lain mungkin lebih suka mengunjungi mall/shopping center untuk wisata belanja. Belum lagi yang suka wisata kuliner dan sering banget hunting tempat makan yang lagi ngehits. 

Untuk postingan kali ini saya akan tujukan untuk para pecinta wisata alam (pecinta wisata lain, yang sabar ya..). Sebenarnya tempat ini secara tidak sengaja saya temukan melalui internet. Setelah membaca beberapa blog, saya dan teman saya kemudian memutuskan mengunjungi tempat ini.
 
Information Center
Tempat ini bernama Ekowisata Mangrove Wonorejo, terletak di Jalan Raya Wonorejo No. 1, Rungkut, tepatnya di daerah pantai timur Surabaya. Mungkin bukan merupakan jenis destinasi wisata yang familier karena memang tidak semua daerah memiliki tempat wisata seperti ini. Tapi untuk kamu yang penasaran, tidak ada salahnya untuk mengunjungi tempat ini kalau sedang berkunjung ke Surabaya karena saya pribadi menikmati kunjungan saya waktu itu. 

Untuk akses transportasi, karena saya tidak berasal dari Surabaya ataupun daerah sekitarnya, jika ditanya transportasi untuk menuju lokasi, terus terang saya tidak paham. Saya juga tidak sempat searching atau bertanya sebelumnya. Alhasil, saya dan teman saya kala itu benar-benar memaksimalkan jasa transportasi online. Cukup mahal sih, tapi kami tidak punya pilihan dengan waktu libur yang hanya sebentar. Dari hotel kami yang berada di Jalan Kedungsari, waktu yang ditempuh menggunakan **car adalah sekitar 45 menit. Kami tiba disana pagi menjelang siang tapi cuaca saat itu sudah sangat terik (apalagi di sekitar pintu masuk). Meskipun ditemui cukup banyak pepohonan, tapi masih terasa sedikit gersang. Ekowisata Mangrove ini buka setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore dan tidak ada tiket masuk kecuali kalau kamu ingin menaiki kapal atau mengunjungi jogging track. 

Jembatan kayu di sepanjang hutan bakau
Tempat ini sangat luas dan terbagi menjadi beberapa area. Area pertama adalah berupa jembatan kayu yang membentang di sepanjang hutan bakau. Di area ini bisa ditemukan beberapa pendopo untuk berteduh karena terus terang pohon-pohon bakau di area ini tidak cukup tinggi. Jadi jika berkunjung siang hari, jelas akan terasa panas dan terik. Selain itu, karena tempat ini berkonsep ekowisata, di sepanjang jembatan disediakan panel informasi mengenai makhluk hidup penghuni ekosistem hutan bakau.

Hutan bakau
Area selanjutnya adalah dermaga. Di sekitaran dermaga ini bisa ditemui pula tempat-tempat makan (jangan khawatir soal harga, disini semuanya murah). Untuk menuju ke dermaga, cukup ambil belokan ke kanan (belokannya tidak jauh dari information center) atau kalau bingung, bisa tanya petugas disana karena saat itu pun kami bertanya karena belum adanya petunjuk jalan yang jelas. Setelah berjalan kurang lebih selama 10 menit, tibalah kami di dermaga. Saat itu tujuan awal kami adalah menaiki perahu dan menyusuri hutan bakau melalui jalur air. Sayangnya setelah menunggu lama kami pun membatalkan rencana semula karena untuk sebuah perahu bisa berangkat, kami harus menunggu delapan orang yang lain (tiket Rp.25.000 untuk dewasa dan Rp.15.000 untuk anak-anak). Tidak hanya kapal dan perahu yang bisa jadi opsi, ada juga speedboat yang tentu saja biaya sewanya lebih mahal (Rp. 300.000).

Jogging track

Opsi lain untuk menyusuri hutan bakau selain melewati jalur air adalah melewati jalur darat yaitu melalui "Jogging Track." Jogging track sendiri letaknya berada di sisi paling ujung dermaga (kurang lebih lima menit dari dermaga). Untuk masuk kesana, dikenakan biaya karcis sebesar Rp. 5.000 (murah banget untuk track sepanjang itu dan pengalaman yang diperoleh setelahnya). Jogging track ini merupakan area favorit saya karena saya merasa benar-benar berada di hutan bakau. Jogging track ini berupa jembatan kayu panjang yang membentang sepanjang hutan bakau. Sama seperti di area pintu masuk hanya disini pohon-pohon bakaunya lebih tinggi dan rimbun sehingga lebih teduh dan terlindung dari sinar matahari. Saat kami berkunjung, area ini cukup sepi, tidak banyak orang yang berkunjung (kebanyakan yang datang adalah pasangan muda-mudi). Selain itu, hanya beberapa bagian dari track ini yang memiliki pagar penghalang, jadi jika kamu beruntung, bisa melihat dengan jelas hewan-hewan kecil yang hidup di habitat hutan bakau. Oh iya, jika ingin berkunjung kesini, disarankan memakai pakaian tertutup atau menggunakan lotion anti nyamuk karena seperti yang kita tahu, hutan bakau merupakan tempat bersarangnya nyamuk.


Fasilitas:

Toilet bersih, mesjid, pendopo untuk beristirahat, warung makan murah, parkir luas.












Review: ✯✯✯✯

"Jenis destinasi wisata yang memberikan pengalaman baru. Salah satu opsi yang menarik untuk pecinta wisata alam dan pecinta wisata murah. Tempat bersih, fasilitas cukup lengkap. Hanya saja jika siang terasa sangat panas dan terik"


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW] ETUDE HOUSE : 0.2 Therapy Air Mask (Part 1)

Menikmati Asrinya Kampung Naga--Kampung Adat di Tasikmalaya

[REVIEW] HOUSE OF HUR: GARDEN GLASS TINT